Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) kembali menggelar Pentas BKB Holistik Integratif (HI) Unggulan, Kamis (20/06/2024), diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting dan ditayangkan secara live di kanal Youtube BKKBN Official.
Kali ini giliran Desa Rasau Jaya Tiga, Kabupaten Kubu Raya dan Desa Gunung Turi, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, didapuk untuk memaparkan praktik baiknya dalam mengembangkan Program BKB HI Unggulan di wilayahnya.
Membuka kegiatan ini, Deputi bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN, Nopian Andusti, mengatakan penting bagi bangsa Indonesia untuk melakukan penataan kembali berbagai langkah, antara lain di bidang Sumber Daya Manusia (SDM). “Sehingga bangsa ini dapat mengejar ketertinggalan dan mempunyai posisi yang sejajar serta daya saing yang kuat di dalam pergaulan masyarakat internasional,” ujar Nopian.
Selama kurun waktu 2015-2019, penurunan stunting di Indonesia mengalami fluktuasi. Rata-rata penurunannya di periode tersebut relatif lambat yaitu sekitar 0,8 persen per tahun. Hasil SSGI tahun 2022 menunjukkan bahwa angka prevalensi stunting mengalami penurunan dari 24,4 persen menjadi 21,6 persen. Selanjutnya turun 0,1 persen di tahun 2023, sehingga menjadi 21,5 persen.
“Berdasarkan hasil analisis situasi terdapat lima upaya percepatan penurunan stunting. Pertama, meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga, menjadi pemenuhan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan, serta meningkatkan akses air minum dan sanitasi,” papar Nopian.
Dalam singkatnya waktu yang tersisa dari target prevalensi stunting 14 persen pada 2024, pemerintah kini memfokuskan intervensi pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Periode ini merupakan masa di mana organ bayi terbentuk, termasuk otak, pertumbuhan panjang badan, serta perkembangannya sangat cepat.
Pembentukan sinaps syaraf otak 1000 kali setiap detik, yang membuat otak anak di usia ini 2x lebih aktif dibanding otak dewasa.
“Dalam intervensi di 1000 HPK, telah dikembangkan upaya pengasuhan di 1000 HPK, melalui kelompok BKB dan BKB HI. Ini adalah layanan penyuluhan bagi orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam mengasuh dan membina tumbuh kembang anak melalui kegiatan stimulasi fisik, mental, intelektual, emosional, spiritual, sosial, dan moral,” jelas Nopian.
Maka, untuk meningkatkan keberadaan kelompok BKB dibentuklah BKB HI Unggulan, yang merupakan pusat penciptaan, pengkajian, penyajian, pengembangan, dan pembinaan program BKB yang unggul, terbaik, dan terdepan bagi kelompok BKB lainnya. Sekaligus menjadikan kelompok BKB ini sebagai contoh untuk kelompok BKB yang telah ada.