Dalam peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2025, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN), Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, S.Sos, mengajak para orang tua untuk menjadi pendengar yang baik bagi anak.
Hal itu dikatakan Wamen Isyana pada Talkshow “Suara Anak Indonesia: Kami Perlu Ayah dan Bunda” yang digagas oleh Forum Genre Indonesia bersama Direktorat Bina Ketahanan Remaja Kemendukbangga/BKKBN secara daring melalui Zoom serta Youtube kemendukbangga_bkkbn, Rabu (23/07/2025).
“Pola pengasuhan saat ini, orang tua tidak bisa hanya melakukan pendidikan satu arah tapi kita harus lebih banyak mendengar. Kita harus lebih banyak membuka diri, mendengarkan dengan hati, berkomunikasi dengan hati agar nantinya komunikasi yang baik dapat terjalin antara ayah, bunda, dan anak-anak,” imbau Wamen Isyana.

Selain menjadi pendengar aktif, Wamen Isyana pun mengajak orang tua untuk memprioritaskan waktu berkualitas dengan anak, terlibat dalam aktivitas harian anak, mengekspresikan kasih sayang secara nyata, serta menjadi teladan dalam sikap dan nilai.
“Orang tua perlu cari tahu kesukaan anak, pinjam gadget-nya, lihat screen time- nya, lihat ketertarikannya. Berikan pendampingan pada anak untuk belajar nilai-nilai, seperti kesabaran dan kebaikan,” tambah Yosi Mokalu, figur publik yang juga merupakan seorang ayah dan narasumber dalam kegiatan ini.
Sejalan dengan hal tersebut, Presiden Yayasan Seribu Satu Cita Indonesia, Azzahra Putri Santi, yang juga menjadi narasumber di talkshow ini menyampaikan bahwa kehadiran orang tua menjadi sangat penting agar anak tidak mencari pelarian di luar keluarga.
Peran seimbang antara ayah dan ibu diwujudkan melalui ayah yang berperan dalam kehadiran emosional, menjadi teladan, dan pendukung cita-cita. Sementara ibu berperan dalam kelekatan emosi, pendidik awal, dan mengendalikan emosi.
Melalui forum ini, Wamen Isyana pun berharap anak-anak dapat bersuara dengan jujur dan penuh keberanian, serta berujar, “Kami ingin mendengar. Kami ingin belajar. Dan kami ingin tumbuh menjadi orang tua yang lebih baik.”
