Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, menegaskan pentingnya memperkuat peran strategis keluarga dalam membentuk generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Hal itu ia sampaikan saat mewakili Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag, M.Pd, memberikan sambutan pada kegiatan KolaborAKSI Keluarga untuk Indonesia yang digelar di Gedung Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa (17/6/2025), sebagai rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional ke-32 Tahun 2025.
Wamen Isyana menyampaikan bahwa keluarga bukan hanya unit terkecil dalam masyarakat, tetapi juga fondasi utama pembangunan bangsa. Di dalam keluarga, anak-anak pertama kali belajar mencintai, menghormati, dan memahami kehidupan sosial. “Kalau kita ingin membangun Indonesia yang tangguh di masa depan, maka mulailah dari keluarga,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa Delapan Fungsi Keluarga, mulai dari fungsi agama hingga pembinaan lingkungan, perlu diimplementasikan secara utuh dalam kehidupan sehari-hari. Jika setiap keluarga berfungsi dengan baik, maka akan terbentuk ketahanan keluarga yang kokoh sebagai fondasi bangsa. “Keluarga yang kuat akan menghasilkan generasi yang tangguh,” tegasnya.
Namun ia mengingatkan, ketahanan keluarga tidak bisa dibebankan hanya pada keluarga itu sendiri. Butuh dukungan lingkungan sekitar, komunitas, institusi pendidikan, tempat kerja, hingga kebijakan negara. Oleh karena itu, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN mengusung pendekatan ketahanan keluarga kolektif, yang mendorong sinergi antarkeluarga dalam sebuah ekosistem sosial.

Sekaitan dengan itu, Kemendukbangga/BKKBN telah meluncurkan lima program unggulan: TAMASYA (Taman Asuh Sayang Anak), GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting), GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia), Lansia Berdaya, dan Super Apps berbasis AI untuk layanan keluarga.
“Lima program ini kami sebut sebagai quick wins. Langkah cepat untuk memperkuat jaringan keluarga tangguh di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Wamen Isyana juga menyampaikan kolaborasi Kemendukbangga/BKKBN dengan Badan Gizi Nasional dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD. “Kami ingin memastikan ketahanan keluarga tidak hanya secara psikologis dan sosial, tapi juga secara gizi dan kesehatan,” tegasnya.
Menutup sambutannya, Wamen Isyana mengajak semua pihak untuk menggerakkan KolaborAKSI Keluarga dari kebijakan ke aksi nyata. “Dari meja rapat ke ruang-ruang keluarga. Ini bukan sekadar seremoni, tapi gerakan bersama untuk masa depan bangsa. Menuju Indonesia Emas, keluarga harus jadi lini depan,” pungkasnya.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi, serta Ketua BAZNAS RI, Noor Achmad, juga hadir memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut.
Tak hanya dihadiri para pejabat, acara ini juga dimeriahkan penampilan energik dari Mydoremi Kidos Band, grup anak-anak penuh talenta yang memadukan seni bernyanyi, menari, bermain musik, berakting, hingga mendongeng dengan alat-alat perkusi dan barang bekas yang disulap jadi instrumen kreatif.
