Program Kolaboratif PTPN I SEHATI Dukung Program GENTING di Pangalengan

Sebagai komitmen dan dukungan mempersiapkan pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan keluarga berkualitas serta percepatan penurunan stunting, PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) bersama Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN meluncurkan program kolaboratif bertajuk PTPN I SEHATI (Sehat dan Atasi Stunting) sebagai bentuk dukungan terhadap program quick wins Kemendukbangga/BKKBN yaitu Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) di kawasan prioritas, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

“Upaya kolaboratif ini harus terus gencar dilakukan sebagai bentuk kepedulian perusahaan-perusahaan bagi masyarakat, bukan hanya tugas pemerintah semata dalam mengayomi masyarakat setempat. Harapannya melalui program SEHATI para Ibu hamil dan baduta Keluarga Berisiko Stunting mendapatkan bantuan makan bergizi dalam membantu memenuhi asupan gizinya,” ujar Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Mendukbangga/Kepala BKKBN) l, Dr. Wihaji, S.Ag, M.Pd.

Berdasarkan Hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga 2024, sebanyak 72.182.781 keluarga telah terdata. Data Keluarga Berisiko Stunting 2024, tercatat dari total 42.990.996 keluarga sasaran yang terdata di Indonesia, terdapat 8.682.170 atau sekitar 20,20% merupakan Keluarga Berisiko Stunting (KRS).

Untuk Data KRS Tingkat Kabupaten/Kota, KRS Kabupaten Bandung sebanyak 133.398 KRS, di mana Kecamatan Pangalengan menjadi wilayah yang memiliki jumlah keluarga berisiko stunting yang tinggi serta tergolong sebagai daerah prioritas intervensi sosial.

Direktur Utama PTPN I, Teddy Yunirman Danas dalam sambutannya menyampaikan bahwa keterlibatan PTPN I merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dalam mendukung percepatan penurunan stunting, khususnya di sekitar wilayah operasional perusahaan.

“Kami menyadari bahwa masalah stunting tidak bisa diselesaikan hanya oleh satu pihak. Melalui program SEHATI, kami ingin hadir langsung di tengah masyarakat dan memberikan intervensi nyata, baik berupa edukasi, pelayanan kesehatan, maupun dukungan nutrisi,” ujar Teddy.

Sebanyak 200 KRS (kategori Ibu hamil dan ibu balita) di Kecamatan Pangalengan menjadi penerima bantuan makan bergizi selama 6 bulan melalui program PTPN I SEHATI. Bantuan Makan bergizi ini disalurkan langsung ke rumah penerima.

Sementara itu, Wakil Bupati Bandung, Ali Syakib, menyampaikan dukungan terhadap program SEHATI dalam mendukung program GENTING untuk mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Bandung.
“Hal penting dikatakan negara maju selain teknologi dan gedung-gedung bertingkat adalah Sumber Daya Manusianya. Maka dari itu bila stunting bisa kita atasi akan lahir generasi SDM yang unggul dan berkualitas. Melalui program SEHATI yang digagas PTPN I, saya mendukung upaya tersebut sebagai langkah mempercepat penurun stunting di Kabupaten Bandung,” ujar Ali Syakib.

Sememtara Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Erwan Setiawan, menyampaikan target penurunan stunting kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat tahun 2025 harus berada di bawah angka nasional dengan mengacu best practices Kabupaten Sumedang.

“Penurunan stunting yang signifikan di Kabupaten Sumedang menjadi acuan best practices bagi seluruh kabupaten/kota se-Indonesia. Hal ini yang ingin diterapkan pula di kabupaten/kota Provinsi Jawa Barat. Ditargetkan penurunan stunting kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat berada di bawah angka nasional,” tutur Erwan.

•⁠ ⁠Pentingnya Sinergi Seluruh Elemen

Menutup rangkaian sambutan, Menteri Wihaji menekankan pentingnya sinergi seluruh elemen. Termasuk badan usaha milik pemerintah maupun perusahaan swasta, dalam menurunkan angka stunting nasional.

“Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga menyangkut masa depan pembangunan bangsa. Kolaborasi seperti ini harus menjadi contoh baik bahwa dunia usaha pun punya peran strategis dalam menciptakan generasi unggul Indonesia,” ujar menteri dalam arahannya.

Melalui program ini, diharapkan peningkatan kesadaran dan keterlibatan berbagai pihak dapat mempercepat pembangunan SDM unggul dan keluarga berkualitas demi Indonesia Emas 2045.

Kegiatan yang dipusatkan di Rumah Bosscha diawali kunjungan Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) dan Rumah Dataku “Bedas Cibuntu” Desa Sukamanah, Temu GenRe Desa Sukamanah, kunjungan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), mengunjungi rumah Keluarga Berisiko Stunting (KRS) ibu baduta dan ibu hamil, mengunjungi Tempat Penitipan Anak (TPA) Camelia yang merupakan program Tamasya, peninjauan pelayanan KB, edukasi pentingnya 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), serta pemberian bantuan nutrisi secara simbolis kepada 10 KRS.

Kegiatan ini juga dihadiri Ketua TP PKK Kab. Bandung, Ibu Hj. Emma Deti Dadang Supriatna; Staf Khusus Kemendukbangga/BKKBN; Deputi Peran Masyarakat; Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Dadi Ahmad Roswandi; Direktur Utama PTP I, Teddy Yunirman Danas; Direktur Hubungan Kelembagaan PTPN I, Tio Handoko; para kepala dinas Provinsi Jawa Barat, camat, Kepala Desa Banjarsari, Sukamanah, dan Margamukti.