Pedas 3 & Genting Dilaunching, Bupati Bulukumba: “Kita Harus Malu Kalau Angka Stunting Sangat Tinggi”

Penanganan stunting merupakan tanggung jawab bersama yang dilakukan secara kolaboratif. Tanpa kolaborasi yang baik, Bulukumba zero stunting sulit diwujudkan.

“Kita harus malu kalau angka stunting sangat tinggi. Kalau kita malu, mari sama-sama kerjakan. Harta kita tidak akan berkurang karena membantu orang yang susah. Harus kita tanamkan, kita diberi berkah oleh Allah, maka kita harus berbagi. Jadi kita semua sama-sama bertanggung jawab.”

Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, mengatakan hal itu pada kegiatan Launching Inovasi PEDAS 3 (Pemutakhiran Data Anak Stunting) dan program GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) yang diadakan oleh pemerintah Kabupaten Bulukumba dalam rangka menyongsong Hari Keluarga Nasional (Harganas) sebagai momentum nasional memperkuat peran keluarga.

Kegiatan ini bertempat di Posyandu Kelurahan Kasimpureng, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, antara lain dihadiri Fatmawati Rusdi selaku Wakil Gubernur Sulawesi Selatan.

Pemerintah Kabupaten Bulukumba diketahui tak henti memperkuat komitmennya untuk menurunkan angka stunting secara berkelanjutan. Salah satunya melalui kegiatan Gala Dinner Bulukumba Peduli GENTING. Acara ini dikemas secara menarik, dengan cara lelang, untuk menggaet para calon GENTING yang akan menjadi orang tua asuh terhadap 295 anak berisiko stunting. Mereka diberikan bantuan setiap hari selama tiga bulan.

Inovasi PEDAS 3 menjadi langkah strategis dalam meningkatkan akurasi data anak stunting. PEDAS 3 hadir sebagai sistem pemutakhiran data anak stunting berbasis desa dan keluarga. Inovasi ini dirancang untuk mempercepat deteksi dan intervensi terhadap anak-anak yang berisiko mengalami stunting.

Sedangkan GENTING memperkuat peran kolaboratif masyarakat dan pemerintah desa dalam pencegahan stunting sejak dini. GENTING mendorong pemantauan tumbuh kembang anak, dan juga keterlibatan aktif seluruh elemen (pentahelix), termasuk di dalamnya pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat dan media dalam kegiatan edukasi.

Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel, Shodiqin, SH, MM, menyampaikan apresiasi atas terobosan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bulukumba. “Terima kasih kepada pemerintah kabupaten bulukumba yang menggelar kegiatan ini, karena berhasil mengumpukan total donasi yang bila dirupiahkan sebanyak Rp. 474.800.000. Ini adalah inovasi luar biasa,” tutur Shodiqin.

Diketahui, di 2023 prevalensi keluarga bersiko stunting di Bulukumba mencapai 20.438 keluarga. Pada 2024 terjadi penurunan menjadi 9.719 keluarga atau 7,80 persen.