Previous slide
Next slide

BKKBN Jawa Tengah Gelar Executive Meeting TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan

Semangat perjuangan untuk mempertahankan bangsa tidak hanya terekam dalam cerita heroik para pahlawan besar. Spirit besar itu juga tersimpan di setiap semangat jajaran TNI dalam mendukung keberhasilan program pemerintah.

TNI, merupakan mitra kerja yang sangat potensial bagi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam menyukseskan dan mempercepat keberhasilan program-program, terutama program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana), sesuai Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan dan Pembangunan Keluarga.

Dijelaskan lebih lanjut, Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 mendefinisikan bahwa pembangunan keluarga adalah upaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat.

Pelaksanaan fungsi keluarga dalam masyarakat adalah faktor kunci pencapaian penduduk tumbuh seimbang. Faktor yang lain yang menjadi penentu, adalah melalui program Keluarga Berencana (KB). Dalam konteks pembangunan nasional, KB berperan mengendalikan pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

“Melalui program KB, kita berupaya menciptakan keluarga kecil bahagia dan sejahtera, dengan memastikan setiap anak yang lahir mendapatkan perhatian dan pemenuhan kebutuhan yang optimal.”

Hal itu dikemukakan Plt. Direktur Lini Lapangan BKKBN, Ridwan Fadjri, SE, saat memberikan arahan pada kegiatan Executive Meeting TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan, yang diselenggarakan, Kamis (01/08/2024), di Palace Dine and Cuisine Thamrin, Semarang, Jawa Tengah.

• TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan & Stunting

TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan merupakan program kolaboratif yang sangat strategis dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

Program ini berfokus pada dua aspek penting, yaitu Keluarga Berencana dan Kesehatan, yang merupakan pilar utama dalam pembangunan sumber daya manusia berkualitas.

Ridwan menambahkan bahwa dukungan dan keterlibatan TNI dalam program kerja yang menjadi tugas utama BKKBN selama ini telah terjalin cukup lama dan berhasil secara signifikan. “Keterlibatan TNI berdampak sangat signifikan dan luar biasa. Keberhasilan program KB tidak bisa dilepaskan dari peran, dukungan, dan kerjasama dari TNI,” jelas Ridwan lebih lanjut.

Aspek kesehatan dalam program ini juga tidak kalah penting, terutama dalam menurunkan prevalensi stunting yang merupakan bagian dari aspek kesehatan. Kesehatan merupakan modal dasar bagi setiap individu untuk dapat berperan aktif dalam pembangunan.

Oleh karena itu, melalui program TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan, akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya di daerah-daerah terpencil dan sulit dijangkau dapat ditingkatkan.

Seperti diketahui bersama, implementasi Perpres Nomor 72 tahun 2021 telah memasuki tahun terakhir. Berdasarkan data Survey Kesehatan Indonesia (SKI), prevalensi stunting nasional adalah 21,6% per akhir tahun 2023, dari target 14% di tahun 2024. Untuk Provinsi Jawa Tengah sendiri, prevalensi stunting berdasarkan hasil SKI 2023, masih pada angka 20,7%.

Hal ini menjadi tantangan untuk menurunkan prevalensi stunting dalam sisa waktu kurang dari 1 tahun lagi. Setidaknya, secara serentak dan harus lebih intensif lagi dalam melakukan intervensi. Terutama untuk mencegah terjadinya kasus stunting baru agar prevalensi stunting dapat ditekan.

• Kolaborasi TNI dan BKKBN

Berdasarkan sejarah yang telah dilalui, keterlibatan TNI memberikan dampak terhadap suksesnya program KB dan Bangga Kencana yang digagas oleh BKKBN. Kerja sama BKKBN dengan TNI sudah memiliki cerita panjang. Sebutlah Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS), bahkan sudah melembaga dalam masyarakat.

Capaian ini tidak lepas dari kerja sama dan kolaborasi apik antara TNI dengan BKKBN yang telah terjalin sejak lama. TNI telah banyak berkontribusi dalam menekan angka kelahiran. Buah hasil dari kerja keras sudah tampak. Capaian angka TFR di Indonesia sudah mencapai titik seimbang 2,1.

Kolaborasi TNI dengan BKKBN bahkan sudah diperkuat dengan nota kesepahamanan yang disepakati bersama No : 23/KSM/ G2/2020 dan No : NK/11/V/2020/TNI mengenai Peran TNI dalam Penguatan dan Sinergitas Pelaksanaan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana.

Kakesdam IV/Diponegoro, Kol. CKM. dr. Wiganda, Sp. B, turut menegaskan bahwa kolaborasi antara TNI dan BKKBN dalam program Bangga Kencana mencerminkan semangat gotong royong dan kerja sama yang kuat dalam mencapai tujuan bersama.

“Kehadiran TNI di tengah masyarakat dengan segala sumber daya dan kapasitasnya, dapat menjadi kekuatan tambahan yang sangat berarti dalam menyukseskan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting untuk menyiapkan generasi masa depan yang lebih baik dari generasi sekarang,” jelas Kakesdam IV/Diponegoro.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih, dalam paparannya menyampaikan bahwa tujuan diselenggarakan executive meeting ini, dalam hal ini kerja sama Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah dengan Kodam IV/Diponegoro, antara lain untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan penduduk berkualitas, yang berasal dari keluarga berkualitas pula.

“Penurunan prevalensi stunting juga harus digenjot, dimaksudkan untuk menciptakan sumber daya manusia yang produktif untuk mencapai Indonesia Emas 2045,” jelas Mak Eka sapaan akrabnya.

Tak lupa Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah mengingatkan, untuk mempertahankan kondisi penduduk tumbuh seimbang, perlu perencanaan pernikahan dan kehamilan yang matang. Untuk itu, Program KB berperan.

“Yang harus kita cermati bersama adalah Pasangan Usia Subur yang tidak ingin memiliki anak lagi, tetapi tidak ber-KB. Persentasenya masih 8,6%. Karenanya kita membutuhkan kerjasama dengan para Babinsa TNI-AD khususnya untuk ‘ngoyak-ngoyak’ mereka agar mau memakai alat kontrasepsi,” papar Eka.

Dengan mempersiapkan pernikahan dan kehamilan, dapat juga mengurangi potensi terjadinya “new stunting” di masyarakat.

Melalui acara Executive Meeting TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan, Mak Eka berharap para pihak dapat merumuskan strategi yang lebih efektif dan efisien dalam pelaksanaan program TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan.

“Diskusi dan tukar pikiran yang akan kita lakukan pada hari ini diharapkan dapat menghasilkan solusi inovatif yang dapat diterapkan di lapangan untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat melalui program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting. Sehingga target Indonesia Emas tahun 2045 dapat tercapai,” pungkasnya.

Open chat
BE Radio Indonesia
Selamat datang di layanan Whatsapp Interaktif BE Radio Indonesia! ada yang bisa kami bantu?