Gerilya Emak Eka Sosialisasikan 5 Quick Wins Kemendukbangga/BKKBN ke 35 Kabupaten Kota di Jawa Tengah

Menjalankan amanah Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag, M.Pd, agar lima quick wins dapat tersosialisasi dan terimplementasikan dengan baik di masyarakat, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah terus bergerilya ke 35 kabupaten kota di Jawa Tengah.

Gerilya dimaksud adalah melakukan audiensi dan penguatan pelaksanaan program quick wins di lapangan.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menjadi sosok pertama yang dikunjungi. Berlangsung di kantor gubernur, beberapa hari lalu, tak butuh banyak waktu, Ahmad Luthfi langsung bisa menangkap intisari dari quick wins yang sedang dijalankan oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN.

Bahkan Gubernur menegaskan pentingnya kolaborasi berbasis data dan intervensi nyata untuk menurunkan angka stunting secara terukur.
“Tujuannya adalah keluarga sejahtera. Kita harus memiliki satu data yang valid di seluruh wilayah dan target yang jelas untuk menurunkan stunting,” tegas Ahmad Luthfi.

Gubernur juga mendorong agar pengelolaan data stunting selaras dengan data sistem di lintas kementerian, agar monitoring dan evaluasi dapat dilakukan secara akurat. Ia berharap sinergi lintas sektor antara pemerintah daerah, BKKBN, Penyuluh KB, serta Tim Pendamping Keluarga mampu menghasilkan intervensi yang tepat sasaran dan berkelanjutan.

EMak Eka, sapaan hangat Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah di setiap kunjungan audiensinya menyatakan kesiapan jajarannya dalam melaksanakan program quick wins Kemendukbangga. Mulai dari Super Apps Keluarga, Lansia Berdaya (SIDAYA), Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), serta Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING).

Tak lupa ia selalu menyampaikan kesiapannya ketika walikota, bupati memerlukan dirinya untuk penguatan pelaksaaan Quick wins di wilayahnya masing-masing. “Sekiranya bapak memerlukan kami untuk hadir menguatkan implementasi Quick wins, maka kami siap untuk hadir,” ungkapnya saat melakukan audiensi dengan Walikota Pekalongan.

Lebih dari itu, Emak Eka beserta tim kerja dari kantor perwakilan terus melakukan advokasi tidak hanya kepada para kepala daerah, tapi juga Ketua TP PKK di kabupaten kota, swasta, serta lintas instansi dan organisasi.

Ia berharap ada gerakan bersama dan bergotong royong menjadikan Jawa Tengah lebih baik, menyiapkan kualitas sumber daya manusia yang unggul, dan bebas stunting.

Dalam pelaksanaan GENTING, Eka sering menyampaikan bahwa untuk menjadi orang tua asuh tidak harus satu orang untuk satu anak. Tapi bisa dengan gabungan dari beberapa orang. Misalnya, kelompok arisan ibu-ibu sejumlah 10 orang atau lebih, untuk kemudian menjadi orang tua asuh untuk satu anak dari kelompok sasaran GENTING.

Ia juga selalu menekankan bahwa setiap sasaran dari bantuan GENTING sudah terdata dengan baik. “Seluruh upaya akan diarahkan menggunakan data ‘by name by address’ agar hasil program bisa terukur dan dievaluasi secara efektif,” jelas Eka.