Direktorat Bina Penggerakan Lini Lapangan (Ditlinlap) BKKBN dan Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan Orientasi Pendampingan Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam rangka Peningkatan Pelayanan dan Pengukuran bagi calon pengantin & Keluarga Risiko Stunting (KRS).
Acara ini berlangsung di Aula Hotel Mutiara Pasangkayu, Sulawesi Barat, Minggu (29/09/24), dibuka secara resmi oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Barat, Rezky Murwanto. Dihadiri Kepala DP2KBP3A Kabupaten Pasangkayu, Suri Fitriah, dan Penyuluh KB Ahli Madya Ditlinlap, A. Nopian Hendriana.
Dalam sambutannya, Rezky Murwanto menekankan pentingnya mendeteksi sejak dini risiko lahirnya anak stunting yang dapat terjadi pada calon pengantin. Khususnya perempuan yang akan mempersiapkan kehamilan.
“Stunting itu dapat mengurangi fokus anak untuk mencapai cita-cita mereka. Untuk itu harus dideteksi sejak dini untuk dilakukan intervensi sejak awal,” kata Rezky.
Rezky juga mengajak para calon pengantin (catin) dan pasangan baru untuk memanfaatkan sumber daya alam dalam penyiapan gizi seimbang bagi ibu dan anak.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Pasangkayu mengapresiasi kegiatan ini karena dapat memberikan ilmu baru bagi catin dan keluarga baru. Sehingga mereka dapat berkontribusi dalam percepatan penurunan stunting di Pasangkayu.
Ketua Tim Kerja Penggerakan Lini Lapangan BKKBN Sulbar, Padly Hadis Said menyampaikan dalam laporannya bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan data pendampingan ke dalam aplikasi Elsimil dan terlaksananya pemeriksaan kesehatan bagi catin dan pasangan baru.
Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari Kantor Urusan Agama untuk memberikan pengetahuan kepada peserta tentang membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah dan warrahmah. Dihadirkan pula sebagai narasumber yaitu Bidan Puskesmas Pasangkayu.
