250 TAMASYA Hadir di Kampar, Dengan 63 Pengasuh Berkualifikasi

Hingga saat ini telah terbentuk 24 Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) dengan 63 pengasuh berkuakifikasi, tersebar di 250 desa dan kelurahan di Kabupaten Kampar, Riau.

Data itu dikemukakan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kampar, Edi Afrizal, pada acara Peningkatan Cakupan Empat Layanan TAMASYA (Taman Asuh Sayang Anak), Sabtu (4/10/2025), di Kampar.

Meski belum seluruh wilayah memiliki Tempat Penitipan Anak (TPA) TAMASYA, Edi dan jajarannya berkomitmen memperluas cakupan dan mendorong kolaborasi lintas sektor bersama perusahaan, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil agar pengasuhan anak semakin optimal dan berkelanjutan.

“Anak merupakan anugerah yang harus dilindungi dan dijaga. Pengasuh memiliki peran mulia dalam memberikan pengasuhan terbaik bagi anak sejak 1000 Hari Pertama Kehidupan hingga usia enam tahun,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak Kementerian Keoendudukan dan Pembangunan Kekuarga (Kemendukbangga)/BKKBN, dr. Irma Ardiana, MAPS, menjelaskan bahwa program TAMASYA hadir sebagai solusi atas meningkatnya partisipasi angkatan kerja perempuan, yang saat ini mencapai 44 persen.

Kondisi ini mendorong kebutuhan terhadap tempat penitipan anak yang tidak hanya aman, tetapi juga mendukung tumbuh kembang anak secara holistik.

Melalui empat layanan utama TAMASYA, yaitu peningkatan kompetensi pengasuh, pemantauan tumbuh kembang anak, peningkatan keterlibatan orang tua dan keluarga, serta pendampingan layanan rujukan, Irma mengatakan, “Kita berupaya memastikan anak-anak Indonesia mendapat pengasuhan terbaik sejak dini.”

Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi TPA dengan puskesmas agar aspek kesehatan anak dapat termonitor secara optimal. “Kita sedang mengkapitalisasi bonus demografi dan menurunkan angka stunting lewat TAMASYA,” tutup dr. Irma.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Mhd. Irzal, mengatakan dengan semangat kolaborasi dan komitmen bersama, Kabupaten Kampar diharapkan dapat menjadi contoh daerah yang berhasil mengimplementasikan Program TAMASYA secara menyeluruh — menyiapkan pengasuh yang kompeten dan anak-anak yang tumbuh hebat menuju Indonesia Emas 2045.

•⁠ ⁠MoU

Pada kesempatan ini juga dilakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (MoU) antara Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan, Kabupaten Kampar, dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga, Kabupaten Kampar.

MoU terkait pemantauan pertumbuhan anak di TPA, pendampingan, pendidikan, dan pengasuhan yang holistik integratif untuk pertumbuhan perkembangan anak di TPA dan pemenuhan layanan rujukan bagi anak di TPA.

Dilanjutkan dengan penyerahan komitmen Pembinaan TPA/TAMASYA kepada PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Tenayan dan PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Sei Siak.

Peserta juga diberikan pemahaman mengenai Program Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA), Peran Puskesmas dalam Pemantauan Tumbuh Kembang Anak di TPA dan Layanan Rujukan, Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak, Pengasuhan 1000 HPK dan Praktik SiBIMA Kelas BKB EMAS.