Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN menerima kunjungan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI beserta peserta Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) Pendidikan Pemantapan Pimpinan Nasional (PPPN) Angkatan XXVI Tahun 2025 di Kantor Kemendukbangga/BKKBN, Jakarta, Selasa (23/09/2025).
Kegiatan ini mengusung tema “Pemantapan Kapasitas Pimpinan Tingkat Nasional Guna Mendukung Asta Cita dalam Rangka Membentuk Indonesia Emas 2045”, dan menjadi momentum studi bagi para peserta. Diantaranya dari TNI Polri bintang satu, ASN Eselon I di kementerian/lembaga, akademisi, rektor, guru besar, doktor, dosen, non-ASN, pengurus pusat parpol dan ormas. Mereka mendalami program dan kebijakan di Kemendukbangga/BKKBN.
Dalam paparannya, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag, M.Pd, menekankan peran keluarga bagi individu. “Saya merenung, apapun jabatannya, berapapun pendapatannya, kemudian apapun profesinya, ternyata salama 74 tahun, selama 67 tahun, kita bersama keluarga,” ujarnya

• Melahirkan Role Model Keluarga Melalui Akademi Keluarga
Melalui kesempatan ini, Wihaji memaparkan transformasi Kemendukbangga/BKKBN dalam menyiapkan SDM unggul. Termasuk melalui Akademi Keluarga Indonesia yang telah diluncurkan pada 18 September 2025. Akademi ini hadir sebagai wadah pembentukan karakter remaja, siswa, dan mahasiswa.
Program ini memfokuskan pada pembentukan karakter, penguatan pemahaman siswa mengenai isu kependudukan dan pembangunan keluarga, juga mengenalkan norma keluarga.
Akademi Keluarga Indonesia 2025 juga dirancang untuk melahirkan role model keluarga teladan yang bisa menginspirasi. Pola pelatihan dilakukan berjenjang, mulai dari siswa SMP, SMA, hingga jenjang mahasiswa.
“Ini adalah jenjang untuk menyiapkan generasi penerus sekaligus calon pengantin baru yang matang,” ungkap Menteri Wihaji.
Menteri Wihaji juga memaparkan lima program Quick Wins 2025. Antara lain Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA), Lansia Berdaya (SIDAYA), serta SuperApps Keluarga. Program ini merupakan sistem pembangunan keluarga lintas generasi dan berbasis data.

• Kunjungan Peserta
Di kesempatan yang sama, Gubernur Lemhannas RI yang diwakili Tenaga Ahli Pengajar Bidang Kewaspadaan Nasional Lemhannas RI, Brigjen TNI Achdwiyanto Yudi Hartono, S.Sos, MM, M.Han, memberi arahan kepada peserta SSDN PPPN XXVI yang diharapkan mampu menerjemahkan visi pembangunan nasional.
“Para peserta diharapkan dapat menjabarkan dan merealisasikan visi pembangunan nasional sebagaimana diatur dalam visi besar Asta Cita,” ujarnya.
Kegiatan SSDN merupakan salah satu agenda utama PPPN yang memberikan kesempatan bagi peserta untuk melakukan kunjungan ke kementerian, lembaga, maupun pemerintah daerah.
Melalui kegiatan ini, para peserta mendapatkan data dan informasi mengenai kebijakan strategis serta implementasinya dalam mendukung program pemerintah, khususnya pencapaian Asta Cita.
Dalam Kunjungan ini, Kemendukbangga/BKKBN menunjukkan sudut pandang pembangunan nasional yang berakar pada pembangunan keluarga. Dengan memperkuat ketahanan keluarga, Indonesia diyakini dapat memanfaatkan bonus demografi untuk mewujudkan SDM unggul, Indonesia Maju, menuju Indonesia Emas 2045.
