Setelah sekian lama vakum, mengingat efisiensi dan pencairan anggaran yang terlambat, kini Tim Kerja Hubungan Antar Lembaga, Advokasi, Komunikasi, Informasi, Edukasi dan Kehumasan (halakiemas) Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali “berlayar” menuju kabupaten/kota dalam rangka melaksanakan amanah yang diembannya, yakni mendekatkan program quick wins Kemendukbangga/BKKBN.
Sebagaimana sudah mulai banyak diketahui publik, pada era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, di mana yang mengendalikan Kemendukbangga adalah mantan Bupati Batang, Wihaji, kementerian ini mengusung 5 quick wins (program percepatan). Yakni, Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (genting); Taman Asuh Sayang Anak (tamasya); Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI); Sidaya (Lansia Berdaya), dan; AI upper App atau Aplikasi Super berbasis Keluarga.
Ketua Tim Kerja Halakiemas Kemendukbangga/BKKBN Sulawesi Tenggara, Mustakim, mendapat mandat dari Kepala Perwakilan/pimpinannya sebagai ketua pelaksana Tim Pengendali Genting (TPG) Provinsi Sulawesi Tenggara, untuk menghadiri undangan Pemerintah Kabupaten Wakatobi sebagai nara sumber dalam kegiatan Sosialiasi Program Genting yang rencananya akan digelar di ruang rapat sekretaris daerah (sekda) Wakatobi.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Wakatobi, Safihuddin, menyampaikan informasi awal bahwa kegiatan ini akan menghadirkan para pimpinan OPD se-Kabupaten Wakatobi, Baznas, tokoh masyarakat dan Tim Penggerak PKK.
Kehadiran Ketua Tim Kerja Halakiemas didampingi humas Kemendukbangga/BKKBN Sultra, H. Mujahidin, yang sekaligus akan mengkomunikasikan tentang pemberian penghargaan bagi pengelola program Bangga Kencana di daerah.
Menurut Mujahidin, sesuai informasi dari Direktorat Organisasi Kemasyarakat (Ditormas) Kemendukbangga/BKKBN, untuk tahun 2025 ini pemberian penghargaan bagi pengelola program Bangga Kencana hanya untuk jenis penghargaan Wira Karya Kencana (WKK), Dharma Karya Kencana (DKK) dan Cipta Karya Kencana (CKK), di mana penyerahannya dilaksanakan di momentum daerah masing-masing.
