Previous slide
Next slide

Wakil Menteri KemendukBangga/BKKBN Dorong Percepatan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Banten

Wakil Menteri KemendukBangga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, menegaskan komitmen kementeriannya dalam mendukung visi dan misi Presiden Prabowo-Gibran dengan mempercepat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, keberhasilan program ini sangat bergantung pada peran tenaga lini lapangan, seperti Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB), yang memastikan distribusi makanan bergizi berjalan optimal serta memberikan pendampingan kepada keluarga penerima manfaat.

Hal ini disampaikan dalam kunjungan kerja ke Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, pada 21 Februari 2025. Kunjungan ini bertujuan meninjau kesiapan distribusi MBG bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta di berbagai titik pelayanan serta memastikan tenaga lini lapangan berperan aktif dalam distribusi dan edukasi gizi bagi masyarakat.

“Pemberian Makan Bergizi Gratis ini bukan sekadar distribusi makanan, tetapi juga bagian dari strategi pembangunan SDM unggul. Pendampingan tenaga lini lapangan sangat penting untuk memastikan penerima manfaat mendapatkan gizi yang cukup,” ujar Isyana.

KemendukBangga menegaskan bahwa program MBG merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta mengatasi permasalahan gizi di Indonesia. Program ini menjadi prioritas utama dalam pemenuhan gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita guna menekan angka stunting dan gizi buruk.

Sebagai wujud komitmen, KemendukBangga/BKKBN telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Badan Gizi Nasional pada Januari 2025 di Bogor, Jawa Barat. MoU ini bertujuan memperkuat sinergi antar-lembaga dalam mengoptimalkan peran tenaga lini lapangan guna mempercepat pemenuhan kebutuhan gizi nasional. Pemanfaatan data berbasis verifikasi dan validasi diharapkan dapat mempercepat penurunan angka stunting secara signifikan, mendukung visi pemerintah dalam menciptakan generasi sehat dan berkualitas.

Dalam kesempatan tersebut, Isyana menekankan pentingnya pemanfaatan Posyandu sebagai pusat distribusi makanan bergizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita pra-sekolah (baduta). Meskipun tidak beroperasi setiap hari, Posyandu dinilai sebagai sarana strategis dalam menjangkau kelompok rentan secara lebih efektif. Oleh karena itu, diperlukan strategi keberlanjutan agar program MBG dapat berjalan secara konsisten dan tepat sasaran.

“Tiap keluarga memiliki tantangan berbeda dalam pemberian makanan kepada anak-anak. Ada anak yang sulit makan, hanya menyukai makanan tertentu, atau menolak makanan bergizi. Oleh karena itu, peran tenaga pendamping sangat penting dalam memberikan edukasi dan solusi bagi orang tua agar anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup,” tambahnya.

Sinergi Pemerintah dan Pemangku Kepentingan
Kunjungan tersebut turut dihadiri oleh Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah; Inspektur Utama KemendukBangga/BKKBN; perwakilan Badan Gizi Nasional; Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten; serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di tingkat provinsi dan Kabupaten Tangerang, termasuk Forkopimda Kabupaten Tangerang. Kehadiran para pemangku kepentingan ini menunjukkan sinergi kuat dalam mendukung percepatan program MBG di daerah.
Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah, menegaskan bahwa Pemkab Tangerang mendukung penuh program MBG yang merupakan salah satu program prioritas Presiden RI, Prabowo Subianto. Pihaknya juga berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak guna menyukseskan program ini.

“Ke depan, kami akan terus berupaya melakukan inovasi dan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan terkait. Bahkan, kami akan menggandeng pihak swasta untuk membantu program MBG, baik melalui Corporate Social Responsibility (CSR) maupun mekanisme lainnya, demi mendukung keberhasilan program yang telah dicanangkan pemerintah,” ujar Intan.

Rangkaian Kegiatan Kunjungan
Kunjungan kerja diawali dengan peninjauan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) serta dialog bersama pengelola mengenai kesiapan program MBG di wilayah tersebut. Rombongan juga mengunjungi rumah penerima manfaat, yakni Ibu Hamil, Ibu Menyusui dan Baduta untuk menyerahkan bantuan secara langsung serta memastikan program ini berjalan dengan baik.

Selanjutnya, dilakukan pemantauan pemberian MBG kepada 40 sasaran di Posyandu Melati 11. Wamen Isyana dan rombongan berdialog dengan kader Posyandu untuk mendengarkan masukan serta memberikan apresiasi atas dedikasi mereka dalam mendukung kesehatan ibu dan anak.

Kunjungan kerja diakhiri dengan pertemuan bersama tenaga lini lapangan, termasuk Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan kader lainnya, guna membahas strategi keberlanjutan program MBG. Sinergi yang kuat antara pemerintah dan tenaga pendamping diharapkan dapat mempercepat pencapaian target gizi nasional.

Dengan dukungan penuh dari KemendukBangga, program MBG diharapkan dapat berjalan lebih efektif dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan. Melalui kolaborasi tenaga lini lapangan serta pendekatan berbasis pemenuhan gizi dan edukasi, percepatan penurunan stunting di Indonesia diharapkan dapat tercapai, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.

Open chat
BE Radio Indonesia
Selamat datang di layanan Whatsapp Interaktif BE Radio Indonesia! ada yang bisa kami bantu?