Previous slide
Next slide

Mencetak Lansia Mandiri, Sehat, dan Produktif, BKKBN Banten Wisuda 203 Siswa Sekolah Lansia

Jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di Provinsi Banten terus meningkat. Pada 2023, persentase lansia (≥60 tahun) di Banten mencapai 10,11%, meningkat signifikan dari 7,81% pada 2022.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tersebut,
peningkatan ini menandakan pentingnya kehadiran program seperti sekolah lansia, sebagai wadah pendidikan informal dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian lansia dalam menghadapi tantangan pembangunan.

Sebagai respons terhadap kondisi tersebut, Perwakilan BKKBN Provinsi Banten menggelar wisuda siswa Sekolah Lansia tingkat Provinsi Banten, Rabu (6/11/2024).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Bina Keluarga Lansia (BKL) yang bertujuan mendukung lansia untuk tetap aktif, sehat, dan produktif melalui konsep lansia SMART: Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif, dan Bermartabat.

Acara wisuda ini berlangsung di kampus UIN Sultan Maulana Hasanuddin, Kota Serang, Banten, dihadiri 230 siswa lansia dari tujuh kabupaten/kota di Banten, yakni Pandeglang, Serang, Tangerang, Tangerang Selatan, Cilegon, dan Kota Serang. Total peserta yang hadir mencapai 280 orang, termasuk di dalamnya pengelola program, kader, dan mitra BKKBN.

Ketua Tim Ketahanan Keluarga BKKBN Banten, Nurbaity, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan UU No. 52/2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga dan UU No. 13/1998 tentang Kesejahteraan Lansia.

Program Pembangunan Keluarga, Keoendudukan, Kekuarga Berencana (Bangga Kencana) yang diampu BKKBN, menurut Nurbaity, bertujuan menciptakan pertumbuhan penduduk yang seimbang dan meningkatkan kualitas keluarga.

Nurbaity juga mengungkapkan bahwa proyeksi jumlah lansia di Indonesia terus meningkat. Ia menekankan pentingnya pengelolaan yang baik agar peningkatan jumlah lansia tidak membebani sektor kesehatan, sosial, dan ekonomi.

Oleh karena itu, BKKBN Banten melalui program BKL fokus pada 7 Dimensi Lansia Tangguh, termasuk kesehatan, kemandirian, dan kontribusi sosial.

Menurut data terbaru SIGA yang ditarik pada 6 November 2024, jumlah lansia yang terdaftar dalam program BKL Banten mencapai 17.125 orang, dengan 6.605 kader Bina Keluarga Lansia (BKL) yang turut berperan aktif dalam program ini.

Kepala BKKBN Provinsi Banten, Rusman Efendi, dalam sambutannya menekankan bahwa peningkatan jumlah lansia yang signifikan di Provinsi Banten perlu diimbangi dengan program yang memastikan mereka tetap sehat dan produktif.

“Lansia yang tidak produktif dan memerlukan perawatan intensif dapat meningkatkan beban ekonomi dan sosial. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan program yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian lansia,” ungkapnya.

Rusman juga menyoroti peran penting sekolah lansia dalam membentuk generasi lansia yang mandiri, sehat, dan produktif. Sekolah Lansia bukan hanya sekadar lembaga edukasi, tetapi juga wadah yang mampu membina lansia agar mandiri dan produktif.

“Lansia yang sehat, aktif, dan produktif bisa menjadi aset berharga bagi masyarakat dan bangsa,” ujar Rusman.

Program sekolah lansia yang kini ada di setiap kabupaten/kota di Banten diharapkan terus berkembang sebagai wadah edukasi dan dukungan bagi para lansia. Dengan demikian, lansia di Banten bisa terus berperan dalam masyarakat serta menjalani hidup yang sehat, mandiri, dan produktif.

Di akhir sambutannya, Rusman memberikan apresiasi kepada para kader BKL yang memiliki peran sentral dalam membimbing lansia agar tetap hidup sehat dan berkualitas. “Ini adalah langkah nyata untuk menghindari potensi lansia sebagai beban keluarga,” tambahnya.

“Saya berharap wisuda sekolah lansia ini menjadi langkah konkret dalam meningkatkan ketahanan keluarga di Provinsi Banten,” ujar Rusman. Ia berharap dukungan dari berbagai pihak, seperti DP3AKKB, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, perangkat daerah, Perkumpulan Juang Kencana serta Ikatan Penyuluh KB (IPeKB). “Mereka berperan penting dalam keberhasilan kegiatan ini,” tutup Rusman.

Kesan Wisudawan Sekolah Lansia

Ibu Sofia, 65 tahun, peserta dari Sekolah Lansia Mentari, Kota Tangerang Selatan, mengungkapkan rasa bangga dan terharganya setelah menerima penghargaan di acara wisuda. “Kami para lansia merasa dihargai, dan itu sangat membanggakan. Ini seperti mendapatkan kesempatan untuk menjadi anak muda lagi,” ujarnya.

Ia berharap program sekolah lansia terus berkembang dan memberikan manfaat bagi banyak lansia.

Acara wisuda juga diisi dengan pemaparan praktik terbaik dari Sekolah Lansia Matuga, Kabupaten Tangerang, serta yel-yel semangat dari peserta dari setiap kabupaten/kota.

Kegiatan ini menegaskan harapan agar para lulusan dapat menjadi teladan di masyarakat, mandiri, dan tidak bergantung pada keluarga.

Sementara itu, Ibu Enong, 60 tahun, dari Sekolah Lansia Desa Rocek, Kabupaten Pandeglang, merasakan manfaat besar dari program ini. “Saya jadi lebih sehat, karena lebih sering berolahraga, banyak kegiatan, dan ada penyuluhan kesehatan yang membuat saya lebih bersemangat,” ungkapnya.

“Hari ini saya merasa seperti mimpi bisa wisuda, seperti anak muda, jadi kebawa semangat muda,” tambahnya.*

Open chat
BE Radio Indonesia
Selamat datang di layanan Whatsapp Interaktif BE Radio Indonesia! ada yang bisa kami bantu?