Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, S.Sos, ikut menyerukan pentingnya mengonsumsi ikan untuk cegah stunting, disajikan dengan menarik sehingga disukai anak-anak, dan dihasilkan dari dapur sendiri.
Hal ini Wakil Menteri (Wamen) Isyana ungkapkan saat memberikan sambutan pada acara Sosialisasi dan Edukasi Kegiatan “Dapur Nusantara: Ikan Bermutu untuk Generasi Emas”, Rabu (14/05/2025), di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta.
“Ikan-ikan di lautan kita ini dapat diolah menjadi produk-produk makanan seperti apa? Apakah makanan olahan ikan, atau bakso ikan, yang lebih sehat dan tentu saja — kalau bisa — menjadi makanan yang disukai oleh anak-anak. Ini akan menjadi bagian dari upaya kita bersama dalam pencegahan stunting yang memang harus dilakukan secara menyeluruh,” ujarnya.

Wamen Isyana menyebutkan kandungan gizi pada ikan sangat baik, khususnya bagi anak-anak usia di bawah 2 tahun, untuk mencegah mereka terhindar dari stunting.
“Terutama untuk daerah-daerah yang berada di pesisir, ikan menjadi sumber yang luar biasa untuk membantu mencegah stunting. Karena stunting bukan sekadar tinggi badan yang tidak optimal, tapi juga menyangkut bagaimana perkembangan otak manusia, yang nantinya akan terdampak oleh stunting itu sendiri,” ungkap Wamen Isyana.
Dalam sambutannya, Wamen Isyana juga menyoroti pemenuhan Astacita keempat Presiden Prabowo Subianto, yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang saat ini masih terkendala oleh stunting. Ia juga menyinggung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah diberikan tidak hanya kepada anak-anak sekolah, tetapi juga kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD.
Wamen Isyana juga mengapresiasi kolaborasi Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan Program MBG. Selebihnya, Wamen Isyana menekankan pentingnya kolaborasi dan gerakan bersama dalam upaya pencegahan stunting demi mencapai cita-cita Generasi Indonesia Emas 2045.
“Upaya pencegahan stunting dapat dimulai dari hal-hal kecil yang kita lakukan hari demi hari secara konsisten. Termasuk oleh ibu-ibu di rumah, dari dapur-dapur para ibu yang menghadirkan makanan untuk keluarga. Karena upaya pencegahan stunting dimulai dari unit terkecil, yaitu di masing-masing keluarga,” tutup Wamen Isyana.
