Optimalisasi Quick Wins dan MBG 3B Tekan AKI, AKB dan Stunting

Program Quick Wins Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN menjadi salah satu instrumen penting dalam mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan stunting. Dilakukan melalui pendekatan terintegrasi antara program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA, Keluarga Berencana (KB), gizi keluarga.

Hal itu dikatakan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan, dr. Arios Saplis, pada Rapat Koordinasi Teknis Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan pada 9 – 11 November 2025, di Hotel The 10, Palembang, Sumatera Selatan.

”Quick Wins hadir untuk mempercepat dampak nyata di lapangan. Melalui integrasi layanan KIA, KB, dan gizi berbasis keluarga, kita ingin memastikan setiap ibu dan anak terlindungi dan terpenuhi hak kesehatannya,” ujar dr. Arios

Untuk itu, Kemendukbangga/BKKBN giat mendorong implementasi program Makan Bergizi Gratis untuk Bumil-ibu hamil, Busui-ibu menyusui dan Baduta (MBG 3B) – salah satu pilar quick wins yang menitikberatkan pada pemenuhan gizi seimbang dan ketersediaan nutrisi bagi kelompkok berisiko stunting.

Program Kemendukbangga/BKKBN ini dijalankan melalui pendekatan berbasis keluarga dan komunitas, dengan dukungan tenaga kesehatan dan kader di tingkat desa.

”Sinergi dan kolaborasi adalah kunci, dengan menggerakan seluruh potensi daerah – mulai dari tenaga kesehatan, kader hingga masyarakat – kita dapat bersama-sama menekan Angkq Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan stunting di Sumatera Selatan,” ujarnya.

Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2024, angka kematian ibu di wilayah ini fluktuatif. Pada 2020 tercatat 128 kasus, meningkat menjadi 131 kasus pada 2021, kemudian menjadi 97 kasus tahun 2022. Namun, angka tersebut kembali menjadi 105 kasus tahun 2023 dan 109 kasus tahun 2024.

Pada kesempatan ini, dr. Arios juga menyampaikan capaian program Quick Win GENTING di Sumatera Selatan yang mencapai total 6.850 penerima bantuan nutrisi atau 196,4% dari target yang telah ditetapkan untuk Sumatera Selatan.

Adapun beberapa langkah sinergis yang terus diperkuat Kemendukbangga/BKKBN bersama Dinas Kesehatan, antara lain penguatan program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) di fasilitas kesehatan; Optimalisasi Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) dan perluasan akses Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).

Selain itu, integrasi pelayanan pascapersalinan untuk mencegah kehamilan tidak direncanakan; Penguatan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) sebagai bentuk kolaborasi lintas sektor dan partisipasi masyarakat.