Psikolog Nirmala Irianti: Cara Didik Anak Tak Perlu Keras, Mencubit Saja Tidak Boleh

Menjelang senja di Rabu sore (12/11/2025) hari, para ayah berkumpul di Kedai Tulang Ikan Dufa-Dufa, Kota Ternate. Ditemani hangatnya Air Guraka khas Maluku Utara, mereka mengikuti kegiatan “Ngobrol Perkara GATI” bersama HIMPSI Maluku Utara, Nirmala Irianti Fatati, S.Psi, sebagai pemateri.

Dalam paparannya, Nirmala menegaskan bahwa pengasuhan anak bukan hanya tanggung jawab ibu, tetapi juga ayah di rumah. “Peran ayah sangat penting dalam pola asuh anak karena berkontribusi terhadap perkembangan karakter, emosi, kognitif, dan sosial anak,” tegas Nirmala.

Pada sesi tanya jawab, salah satu peserta, Pak Rusdi, mengungkapkan kebiasaannya mendidik anak dengan cara yang keras. “Kalau dia melakukan kesalahan, maaf, saya pukul. Apa itu salah?” tanyanya. Ia juga menanyakan pandangan pemateri tentang kebiasaannya memberi uang jajan anak hingga Rp50 ribu per hari.

Menanggapi hal tersebut, Nirmala menjelaskan: “Cara mendidik anak tidak perlu keras. Didiklah dengan lembut dan penuh cinta. Jangankan memukul, mencubit saja tidak boleh karena bisa berdampak pada psikis anak hingga dewasa.”

Terkait pemberian uang jajan, Nirmala menilai bahwa jumlah yang terlalu besar dapat membuat anak menjadi boros dan kurang menghargai uang. “Memberi uang jajan terlalu besar justru bisa membentuk perilaku konsumtif pada anak,” ujarnya.

•⁠ ⁠Tantangan Besar

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Maluku Utara, dr. Victor Palimbong, M.KM., AIFO-K, menegaskan pentingnya keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak. “Peran ayah dalam pola asuh anak sangat penting. Fakta fatherless ini menjadi tantangan besar yang harus kita ubah,” tutur dokter Victor.

Lebih lanjut, dokter Victor optimistis bahwa Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) di Provinsi Maluku Utara dapat mencapai, bahkan melampaui capaian target 100 persen partisipasi ayah dalam pengasuhan keluarga.

“Kemarin kita sudah melaksanakan kegiatan pembentukan komunitas GATI lewat senam pagi dan hari ini kita lanjutkan dengan kegiatan Ngopi — Ngobrol Perkara GATI — bersama ayah dan calon ayah di Dufa-Dufa Kota Ternate,” tutupnya.

GATI merupakan program Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN yang bertujuan meningkatkan peran aktif ayah dalam pengasuhan anak, pendampingan remaja, serta menciptakan keluarga berkualitas.

Program ini mendorong ayah untuk tidak hanya menjadi pencari nafkah, tetapi juga terlibat langsung dalam pendidikan, perlindungan, dan pembentukan karakter anak.