Menteri Wihaji: ASN Hendaknya Miliki Inovasi dan Kreatifitas

Seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) diharapkan mempunyai inovasi dan kreatifitas yang dapat memberikan kontribusi terbaik untuk masyarakat Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Dr. Wihaji, S.Ag, M.Pd, pada upacara Hari Kebangkitan Nasional ke 117 yang dihadiri ASN Kemendukbangga/BKKBN dan 34 Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi, di lapangan kantor Kemendukbangga/BKKBN, Senin (20/05/2025).

Dalam upacara tersebut Menteri Wihaji juga membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, yang menggarisbawahi bahwa tanggal 20 Mei merupakan sejarah perjuangan bangsa yang menandai munculnya kebangkitan, kesadaran, semangat persatuan, dan keberanian menolak untuk terus terjajah.

“Melalui pendirian Budi Utomo, bangsa ini mulai membangun keyakinan bahwa nasib tidak boleh selamanya digantungkan kepada kekuatan asing; bahwa kemajuan hanya mungkin dicapai bila kita bangkit berdiri di atas kekuatan kita sendiri,” ujarnya.

Dikatakan, Indonesia harus mampu beradaptasi dan memimpin perubahan. Di tengah arus besar itu, Indonesia tidak berdiri terombang-ambing. “Dalam arus globalisasi yang semakin kuat, kita bersyukur bahwa Indonesia terus melangkah dengan tenang, menjaga keseimbangan antara keterbukaan dan kemandirian. Prinsip politik luar negeri bebas aktif, yang telah menjadi pedoman sejak awal kemerdekaan, senantiasa menuntun langkah kita,” ujarnya.

Di tengah polarisasi dunia, Indonesia mengambil posisi sebagai trusted partner – bebas dalam menentukan kepentingan nasional, dan aktif membangun dialog yang produktif dengan berbagai pihak. Prinsip inilah yang menjadikan Indonesia kian dihormati di berbagai forum internasional.

Semangat inilah yang juga tercermin dalam setiap langkah kebangkitan nasional di dalam negeri. Indonesia menapaki jalur pembangunan yang tidak semata terfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan setiap kebijakan membuka ruang bagi kemajuan yang adil dan merata. Sebuah ikhtiar besar agar pembangunan yang megah tetap berpijak kokoh pada kepentingan Rakyat, ungkapnya

“Dalam 150 hari pertama Pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran dan Kabinet Merah Putih, kami memulai langkah-langkah yang berangkat dari hal-hal yang paling mendasar, dari kebutuhan yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari Rakyat. Karena kami percaya, kebangkitan yang besar itu justru dibangun dari fondasi-fondasi yang sederhana. Dari kehidupan yang tenang, perut yang kenyang, dan hati yang lapang,” urainya.

Di bidang kesejahteraan sosial, melalui program Makan Bergizi Gratis, lebih dari 3,4 juta anak Indonesia telah menikmati akses pada makanan bernutrisi, dengan target sebesar 82,9 juta penerima manfaat hingga November 2025 (Data Kemenko Pangan, 9 Mei 2025).

Di bidang kesehatan, hingga 19 Mei 2025 tercatat sebanyak 4,15 juta orang sudah menerima layanan lengkap pemeriksaan kesehatan gratis (PKG), dan masih terus bertambah mengingat jumlah pendaftar layanan PKG tercatat lebih dari 6 juta orang.

Di bidang ekonomi, pembentukan Danantara Investment Agency menjadi wujud komitmen untuk mengelola kekayaan nasional secara lebih terarah dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat. Melalui upaya ini, terbuka peluang untuk memperkuat kemandirian ekonomi dan mendorong pemerataan kesejahteraan, agar manfaat pembangunan dapat dirasakan lebih luas.

Pemerintah juga memperkuat fondasi perlindungan sosial di ruang digital. Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola dan Perlindungan Anak di Ruang Digital (PP TUNAS) menjadi langkah konkret untuk memastikan anak-anak Indonesia tumbuh di ekosistem digital yang lebih aman, sehat, dan beretika.

Seluruh upaya ini berpulang pada satu tujuan besar: membangun masa depan yang tidak hanya lebih maju, tetapi benar-benar berpihak pada rakyat. Dalam momen peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini, bangsa Indonesia meneguhkan kembali arah perjalanan bangsa. Dan dalam semangat itu, pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai kompas utama Kebangkitan Nasional. Delapan misi besar untuk menghadirkan perubahan yang benar-benar terasa di tengah kehidupan rakyat.

“Mari, kita jaga kebangkitan ini dengan semangat yang sama seperti akar pohon yang menembus tanah. Perlahan tapi pasti, tak selalu terlihat, namun kokoh menopang kehidupan. Karena sesungguhnya, kebangkitan yang paling kokoh adalah kebangkitan yang tumbuh perlahan, berakar dalam nilai-nilai kemanusiaan, dan berbuah pada keadilan serta kesejahteraan yang dirasakan bersama,” ujarnya

Di akhir amanat sebagai pembina upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Menteri Wihaji menegaskan kepada ASN Kemendukbangga/BKKBN untuk memberikan kontribusi terbaik melalui program baru, layanan baru, cara-cara baru, sebagai langkah awal untuk bangkit dan melayani demi kebermanfaatan masyarakat Indonesia.